
Bukan hanya sebagai kitab hukum-hukum Allah Ta’ala, bukan sekadar panduan hidup di dunia, al-Qur’an dihadirkan di depan manusi sekligus sebagai peringatan akan tibanya kiamat dan Hari Pembalasan. Sebab, ayat-ayat Al-Qur’an berisikan kabar tentang petunjuk selamat, pembalasan, kengerian, dan kenikmatan di alam akhirat.
Satu petunjuk penting di balik berita-berita hari yang pasti itu adalah adanya “keindahan” dalam ayat-ayat Allah Ta’ala. Bukan pekerjaan mudah membedah kengerian dan balasan di akhirat, dan pada saat yang sama menyigi kepaduan seni (sastrawi) dari ayat-ayat Illahi.
Namun, itulah metode yang ditempuh Sayyid Quthb saat mengkaji ayat-ayat kiamat dan Hari Pembalasan dalam Al-Qur’an. Tanpa banyak mengumbar kata, Sayyid Quthb mengajak kita untuk menyelami kengerian atau keindahan hari-hari yang pasti manusia tidak berdaya. Sebuah ajakan yang bisa disikapi sebagai petunjuk jalan di tengah karut-marutnya zaman; zaman yang kian mendekat pada: Al-Qiyamah!